MAUT MATA I
by Wisnu Pamungkas Suatu hari aku akan mati Karena itu aku menulis sajak, Menyimak suara hujan dan dedaunan Malam pada hiruk-pikuk jangkrik, Tak tik …
You can see some of my work and activities here
by Wisnu Pamungkas Suatu hari aku akan mati Karena itu aku menulis sajak, Menyimak suara hujan dan dedaunan Malam pada hiruk-pikuk jangkrik, Tak tik …
by Wisnu Pamungkas Suatu hari aku akan mati Karena itu aku menulis sajak, Menyimak suara hujan dan dedaunan Malam pada hiruk-pikuk jangkrik, Tak tik …
email : mering@mail.com mering@ymail.com T: @alexandermering www.wisnupamungkas.com
by Wisnu Pamungkas Kiranya hanya ada saat-saat untuk cemburu, Lidia. Mengejar keping matahari dan berebut waktu, entah Untuk apa kesemuanya itu Lidia…
by Wisnu Pamungkas Kalau kamu ke sekolah, dada. Ingatkanlah aku untuk mengangkat cangkul, Menanam benih-benih pengetahuan baru Yang telah begitu saja…
by Wisnu Pamungkas Seperti selama ini kamu telah belajar menggotong Bulan ke buku-buku pelajaranmu, dunia-dunia yang Tertangkap olehmu adalah dunia y…
by Wisnu Pamungkas Cerita, waktu, persoalan, semuanya sudah terperangkap Tanpa menginginkan hal yang lain,_bukit, angin Dan bebatuan pun terperangkap…
by Wisnu Pamungkas Ulasan-ulasan mengenai dada. Disitu, di dalam dada itu kita pernah berkumpul, Berunding tentang suatu persoalan, bercerita tentang…
by Wisnu Pamungkas Menunggu, sesekali waktu Angin lepas menubruk pohon-pohon Mengapa menunggu bila takdir berkehendak lain = Ingin mengatakan sepi, t…
by Wisnu Pamungkas Lidia, Setelah dada mati apakah bedanya kini, Aku sama saja dengan dada polisi, dada supir bus, Pedagang asongan atau pencuri Aku …
by Wisnu Pamungkas Aku rindu Lidia, seperti ketika aku menjadi angin—menjadi kabut dan keping-keping cahaya, menguakan jendela dan dada yang lahir da…
by Wisnu Pamungkas Barangkali hidup, sesekali memang harus diberi kebisingan, Dementia Access, Until The Sleeps, Weelcome To The Jungle Atau apa saja…
by Wisnu Pamungkas Rhadha Kamu pun tahu, angin akan menjadi asing di sini Kecuali gerimis yang menjadi cermin untuk berkaca Darah kamukah yang menete…
by Wisnu Pamungkas Ada sebuah sajak; rindu yang mengebor jarak dan angan- angan tentang sebatang pohon nangka dekat jendela dapur tempat aku selalu m…
by Wisnu Pamungkas :kepada hujan kecil itu, aku berharap bahwa cinta tidak melupakanmu pada gerimis yang abadi (meskipun kamu sedang pergi_ meskipun …
by Wisnu Pamungkas Dulu aku hanya ingin memanggilmu ibu, membangun sebuah rumah kecil di hatiku lalu mengunjungimu setiap hari, lalu mengapa? nyatany…
by Wisnu Pamungkas Stasi ini Lidia, mengingatkan aku pada dada, Yang mati sebagai martir (saat itu sungai baru belajar mengalir, pohon baru belajar b…
by Wisnu Pamungkas Selalu saja ada resiko menjadi ibu, Menjadi anak-anak yatim yang Mempunyai banyak waktu untuk pergi, Atau di lahirkan kembali dari…
by Wisnu Pamungkas Barangkali seseorang harus berlari Untuk membesuk nasibnya, Yang lengket pada kain satin itu, Pada darah yang mengental dan udara …
Apakah istimewanya seseorang telanjang? Sebab ia juga tidak menjelaskan apa-apa, Hanya kemampuannya untuk melihat sesuatu Menjadi lain, menjadi seper…
by Wisnu Pamungkas Tentang rahasia, Tentang rahasia, apakah lagi yang dapat kuceritakan Padamu sebab sesungguhnya kamulah satu-satunya Rahasia milik …
by Wisnu Pamungkas Bila saja dari kecil kamu sudah berfikir Untuk bisa terbang, barangkali kamu sekarang Sudah bersayap, sudah menjadi burung Tapi ka…
by Wisnu Pamungkas Bila sesekali ia pulang, ia sudah melupakan Keinginannya untuk bersawah, ia bersumpah Untuk kurupsi_tapi itu belum cukup. Mungkin …
by Wisnu Pamungkas Ketika dada sakit, aku seharusnya tidak usah Merasa begitu terlantar, menginginkan kamu hadir Tapi kamu malah pergi, menyulap seti…
by Wisnu Pamungkas Selamat pagi dada, aku datang berziarah dan menaburkan Bunga, menindih kenangan demi kenangan di luar Keinginan engkau dan aku un…
by Wisnu Pamungkas Aku selalu saja terjebak pada sebuah keinginan Untuk terus melahirkan banyak dada, membunuh-nya Dengan kenangan dem…
by Wisnu Pamungkas Tentu saja aku tidak memaksamu mengerti dada, bahwa berpisah Selalu saja membuatku ingin bercerita, seperti pohon tumbang Dan tent…
by Wisnu Pamungkas Bukankah kita hanya sesuatu yang pernah ku jelaskan, Pernah kunyatakan dengan kejap mata saja, sesuatu Yang lebih dari sekedar per…
by Wisnu Pamungkas Dada melacak jejak sarjana, mewisuda bagian Demi bagian yang ada padanya, tapi dada Tidak pernah benar-benar selesai, ia tetap saj…
by Wisnu Pamungkas Dada hanya 12 volt batre yang meloncat dari kata Ke kata, dari gadis kecil ke gadis kecil yang di infus Pada sebuah rumah sakit um…
by Wisnu Pamungkas Dada yang sehari-hari adalah keyakinan Untuk mengerti;_ Dada yang terpeleset dari keinginan-keinginan Untuk menjelma menjadi sesua…
by Wisnu Pamungkas Dada berlari di situ, memejamkan mata, Berharap kabut mengental menjadi semacam hidangan Di atas meja, saat ia masih kanak-kanak, …
by Wisnu Pamungkas Dada berkata ; Apa boleh buat kalau kata sudah terlalu tua Beruban dan penuh kaca mata. Dada bercerita; …
by Wisnu Pamungkas Rasanya kita berjalan belum seberapa Jauh dada, lalu kamu tumbang dan mati Hari itu, aku belum terbiasa dengan Kesunyian ini dan i…
by Wisnu Pamungkas Ketika aku disini Dada hanya meloncat-loncat sendiri dari Ketakutan ke ketakutan, juga orang-orang Yang tengah bercerita,_ Dada te…
by Wisnu Pamungkas Dada ingin berteriak, dada? Aku hanya berfikir bahwa Mati itu sangat mudah; apa yang kita inginkan dari Nasip baik? Kecuali pesta …
by Wisnu Pamungkas Adinda dada yang tercinta, Aku tidak akan memberikan padamu tanda ini Sebelum kamu trampil menggenggam senjata, Membidikan lembing…
by Wisnu Pamungkas Sisa senja dan udara kering ini, Kita yang berdusta pada dada_diri sendiri Dalam angin yang di tiupkan ke cakrawala,_ Begini sombo…
by Wisnu Pamungkas Aku bertemu dengan angin yang berkeliling Lalu kami saling berjabat tangan “Selamat pagi tuan penderitaan, ada salam dari adinda d…
by Wisnu Pamungkas Setiap kali dada bertemu dengan dada-dada yang Lainnya, ia selalu saja terkecoh oleh perasaan- perasaannya yang ingin memaafkan, t…
by Wisnu Pamungkas Bila kamu menulis surat lagi, Dada Alamatkan saja ke kuburanku, Kamu akan tahu bahwa hidup Terlalu gampang di cetak, dicerit…
by Wisnu Pamungkas Ananda Dada, Kalau aku mati bilang saja kamu tidak pernah memiliki Bapa, ayah yang mencetak kasih, hari-harimu Katakan saja… …
by Wisnu Pamungkas Nyatanya kita tidak benar-benar pernah hidup Untuk diri sendiri dada. Ada-ada saja persoalan Yang sudah di sodorkan, dan kita jama…
by Wisnu Pamungkas Santa Dada, Setiap kali aku mengingat kamu Aku seperti tengah di tuntun untuk berlibur, Pergi memancing bersama anak-anak, berpera…
by Wisnu Pamungkas Bila kamu pergi melaut Dada, Pikirkanlah tentang angin kecil yang tersesat Di situ, pada dek sebuah kapal yang sawang oleh Waktu, …
by Wisnu Pamungkas Mereka benar-benar masih sangat muda, Dada Ketika keajaiban itu di tiupkan keparu-paru Mereka, mereka ingin melihat langit sekali …
by Wisnu Pamungkas Bila aku disini, barangkali aku memang tengah berbahagia, Dada. Ada bayang-bayang berkabut dan pusar bulan Diatas menara,_kukira a…
by Wisnu Pamungkas Bila dua orang guru itu bertanya, Dada: _apakah kamu pikir negara ini akan berhenti bila tidak memiliki lambang apa-apa,_barangkal…
by Wisnu Pamungkas Semuanya telah menjadi musafir, Kecuali aku yang menyangka bahwa bumi Baru berputar 10 x. Apakah memang harus begitu? Seseorang Di…
by Wisnu Pamungkas Biarlah angin membuat kesimpulannya sendiri Dan dada di banting-banting penyesalan Seperti meneguk obat batuk di campur garam (tah…
by Wisnu Pamungkas Sungguh tidak enak rasanya Di gertak masa lalu, makanya aku hanya ingin Berlari, menyobek kalender dan membiarkan Dada bekerja seh…
by Wisnu Pamungkas (1) Di tepi jalan itu hanya aku Yang melihat gerimis dan angin berlari Sempoyongan di atas kisah Dan tanah yang telah di bagi-bagi…
by Wisnu Pamungkas Berbicaralah pada cinta Supaya kamu tahu menggambar hidup Meniupkan roh pada kertas tissue Mengalirkan darah pada nadi yang berget…
by Wisnu Pamungkas Barangkali Tuhan akan memaafkanku, Ketika aku terseok-seok pulang dengan Dua botol arak yang penuh kaca mata Tentu aku tidak mabuk…
by Wisnu Pamungkas Memang tidaklah sesederhana itu, Lidia Anak kecil pun butuh kerikil untuk mengetepil Burung, menggasak ranting ataupun kaleng-kale…
by Wisnu Pamungkas Bagaimanakah cara bersama, Lidia? Bukankah hidup tidak hanya untuk menulis surat, Mengirim angin pada ranting, pada daun-daun Keri…
by Wisnu Pamungkas Kembalilah Dada, bila ada yang mengetuk-ngetuk lantai Menggantung potret itu pada dinding, Pada jarak yang telah memisahkan aku de…
by Wisnu Pamungkas Sekali dalam sehari, Dada Aku ingin berkata kepada laut, kepada musim yang Meloncat-loncat pada dinding, daun gugur dan Serpihan n…
by Wisnu Pamungkas Ketika aku ingin menulis sajak tentang kamu, Aku tahu kamu sedang menjadi burung, bukan? Kamu sedang menginap di sebuah losmen dek…
by Wisnu Pamungkas Sejarah kecil ini adalah seperti apa Yang kau ingat tentang O’neeil, Tentang sebuah Pitz Park yang Menyimpan raut kota ini, Pada j…
by Wisnu Pamungkas Bila saudaraku ingin menulis sajak tentang kuda, adakah Literatur yang memadai untuk memperoleh derapnya (sementara engkau jauh ti…
by Wisnu Pamungkas Bila saudaraku ingin menulis sajak tentang kuda, adakah Literatur yang memadai untuk memperoleh derapnya (sementara engkau jauh ti…
by Wisnu Pamungkas Ketika burung-burung bermukim di taman ini, Aku berangan-angan menjadi orang ramai saja Yang memotret keindahan itu. Berkemah di s…
by Wisnu Pamungkas Setiap kali aku menulis sajak tentang kamu Lidia, Aku merasa seperti tengah mengunyah bunga, Menelan taman-taman dengan rahang kat…
by Wisnu Pamungkas Lidia seandainya kita ke station itu, engkau pasti Berangkat lagi, meninggalkan aku lagi, Porselen pecah itu, di kota itu. Di stat…
by Wisnu Pamungkas Barangkali, barangkali saja sungai-sungai kabel itu Pernah hanyut, menemukanmu pada muara dan serpihan Kekasih di sana, Bellini*) …
by Wisnu Pamungkas Kukirim telegram itu untukmu, Ibu Berseru-seru bahwa ada yang terlupa Kau ingat tentang Gadismu Yang membaca kembali Dada*) Dan se…
by Wisnu Pamungkas Kau sudah memberiku perhatian dan perhentian yang kedap Dan aku menggelinjang bahagia, Terlontar dari dada ke dada,_ada embun, Ada…
by Wisnu Pamungkas Kita adalah perjalanan panjang Yang selalu di bicarakan Di persimpangan yang kering dan dingin Pada sisi bumi yang kejam_hanya ada…
by Wisnu Pamungkas Sebuah malam dengan bulan, Dengan angin mendengking Seperti busur panah patah Mata yang menemukan bangkai (Kesatria itu meludah di…
by Wisnu Pamungkas Galagala: Bunga di senggama bunga, Taman dalam sebuah taman Dimana kembang-kembang kesurupan wa…
by Wisnu Pamungkas Renjana, Renjana Mengapa hujan yang Cuma mericik itu pun Kau kira Srikandi yang mengendap-endap keluar Kemah untuk merayu raksasa …
by Wisnu Pamungkas Cuma cadas dalam kanfas Yang di atasnya bertaburan air mata Dan darah. Sintang, 22 September 1996
by Wisnu Pamungkas Cuma sajak kurus kering, Dalam keranjang Yang di tenteng-tenteng Dari gang ke gang “Dada, dada…Cuma seribu rupiah!” Sintang, 19 Se…
by Wisnu Pamungkas Barangkali kamu tidak sakit, Indonesia Sebab makanmu cukup, Kamu punya penggilingan beras yang besar, Punya sanggar aerobik, lapan…
by Wisnu Pamungkas Aku mengerang Bunda, Suara yang menyeru-nyeru dalam rimba Anak punai yang tertembak sayapnya. Aku terkenang Bunda, Pada bedil yang…
by Wisnu Pamungkas Biar gelap sayang, Yang kita bakar toh cuma lilin, Bukan apa-apa Pada dada yang percuma Terpekik-pekik sendiri: Merdeka! (Harapanm…
by Wisnu Pamungkas Pada mulanya kabut itu cuma menangis Meninggalkan sebuah taman yang simpatik Di ujung setiap pertemuan selalu saja ada kisah, ada …
by Wisnu Pamungkas Memang, Belum tentu burung yang kita sembelih itu Adalah umpan Yang menciap-ciap dalam sangkar Lidahnya pun jadi lengket pada peki…
by Wisnu Pamungkas Ada langit yang putih Jalan yang putih Dengan pohon-pohon yang putih (Angin september ini adalah nyawa bunga yang meraung-raung…
by Wisnu Pamungkas Kota ini adalah sajak, Adinda Kabut yang menghempaskan keindahan, Gerimis dalam gerimis_pada dada dan senja Perlukah kita gelisah …
by Wisnu Pamungkas Apa bila engkau mendengar seseorang, pagi-pagi mengetuk buatlah tanda: Sibakanlah jendela, karena aku adalah angin musim …
by Wisnu Pamungkas Sesungguhnya slogan-slogan itu adalah tidak perlu Seandainya kita tidak sedang mabuk, Mengubah kelamin kita menjadi majemuk sepert…
"Something I know that you don't know, something you know that I don't know, that's why life is so important and beautiful to be written."