Hikayat Pahlawan dan Cinta*)
Jejak, Photo by Mering Cerpen: Wisnu Pamungkas Aku hidup dalam pengecualian. Terlahir untuk melarung, walau tanpa secarik pun peta kebahagiaan. Ayahk…
You can see some of my work and activities here
Jejak, Photo by Mering Cerpen: Wisnu Pamungkas Aku hidup dalam pengecualian. Terlahir untuk melarung, walau tanpa secarik pun peta kebahagiaan. Ayahk…
Yang paling kubenci dalam setiap perjalanan adalah kesendirian. Karena itu aku sering memungut kerang, lokan atau bahkan bungkus mie instan, asalkan …
Di sebuah caffe’ yang nyaris tidak berpenghuni, di ujung kota aku bertemu dia lagi untuk sebuah wawancara. Kami minum bir pletok* di sore yang temar…
Ibu, aku hanya seorang pelarian. Seorang clandestine yang tentu saja tidak mungkin bisa membahagiakan semua orang. Pasti akan ada yang menjadi korb…
Aku bertemu engkau tadi malam, dalam sebuah mimpi remang yang pendek. Tak kusangka, engkau muncul begitu saja dan l…
HARI III Kunang-kunang telah pergi, kunang-kunang telah hilang Kunang-kunang telah tiada, kunang-kunang air mat…
HARI II Aku terjaga. Lebih dari satu jam aku bergulat dengan diriku sendiri. Aku beroda, agar Tuhan menghapus semua…
HARI I Setelah berbicara pada ibu, aku pamit dengan berurai air mata. Ibu masih belum menerima keputusanku untuk p…
EPISODE IBU Ibu, aku belum pernah memuliakanmu, belum pernah sekali pun memberi penghormatan karena keteladananmu. …
29 Kau melukaiku nisanak . Terlalu dalam. Baru pergi beberapa minggu saja, tiba-tiba segala sesuatunya berubah. Cin…
N atal kali ini pun ayah tidak bisa pulang. Mungkin ia terlalu sibuk berperang dan bergerilia, menuruni ngarai, melintasi bukit dan hutan belantara. …
Setiap mengingat hari ulang tahun, aku menjadi sangat menderita. Terpuruk dalam lubang kesedihan yang tak pernah mampu lagi dibujuk, bahkan dengan …
Cerpen: Wisnu Pamungkas Ini kuda: kukekang embun kesiangan Derap apokalypsa menderu pergi Sekeras angin batu-batu padas Mata-mata pedang membalik ti…
By: Wisnu Pamungkas Usai bercinta—di suatu sore akhir Juli yang temaram—sepasang kekasih ngebut ke Pasar Mawar, di kawasan pusat Pontianak kota. Sepa…
By: Wisnu Pamungkas Aku capek menjadi manusia, jika aku masih boleh memilih, aku akan memilih menjadi senja. Menjadi cahaya yang ungu keperak-perakan…
(Setelah lama kucari, akhirnya kutemukan lagi cerpen lama ini, cerpen yang diterbitkan majalah Hidup, Jakarta, sekitar tahun 1994 lalu. Walau sangat…
Sumber: http://www.go-self-sufficient.com/ By: Wisnu Pamungkas Sejak dilahirkan di ujung kampung kami, seekor anjing kurap bercita-cita menjadi manus…
"Something I know that you don't know, something you know that I don't know, that's why life is so important and beautiful to be written."