Tentang Sepotong Awan
Kalau saja sore itu aku membawa Swiss army knife , pasti sudah kukerat langit itu. Lanscape langit di atas Kampung Loncek yang mengingatkanku kepadam…
Showing posts with the label Seringai Kunang-kunangShow all
.JPG)
Kunang-kunang Manhattan
Photo: http://www.nyc-architecture.com by Wisnu Pamungkas Pukul 3 dinihari, di sebuah café kota ini Kulihat lagi kelebatmu di antara mereka, Dianta…
Nisanak Oax
Oax. Sumber:http://yulio-ageng.blogspot.com By Wisnu Pamungkas Akhirnya aku duduk di sini, di antara pohon oax dan kepak burung jalak, di sebuah ta…
Kunang-kunang Patomac
Ayah sketch by Mering By Wisnu Pamungkas Mengapa masih terasa ini ngilu Saat kuingat kelebat kerudungmu, di balik jendela kota Padahal cinta sudah la…
Kunang-kunang Jogja
Ilustrasi by Mering By Wisnu Pamungkas Aku tak sudi mengatakan cinta kepada Jogja Karena Srikandi telah bertolak ke ibu kota Yang tinggal haya situs …
Hari Jadi Ayah
By Wisnu Pamungkas Ayah merayakan Hari Jadi, dengan sekaleng Yoes di tangan Menerka-nerka kemana kiranya waktu yang kemarin pergi, Adakah ia juga pul…
Kunang-kunang Pasir Panjang
By Wisnu Pamungkas Saat takdir mengepungku, di hari-hari terakhir aku kehilanganmu, aku gemetar mengingat engkau di pojok kota yang paling kubenci i…
Kunang-kunang Senja
Aku sedang membujuk waktu, Inilah cara aku melupakanmu sebelum dada terbang Sebelum gelap menyemburkan kunang-kunang Aku membujuk pungguk memanah bul…
Pamit
By Wisnu Pamungkas Hari Selasa besok aku akan ke Ketapang, dengan pesawat pertama. Mungkin tak pulang-pulang, sampai upacara pemakamanmu selesai deng…
Sajak Sayap Kunang-kunang
Photo by Maxine (sumber: www.eviindrawanto.com) By Wisnu pamungkas Pada mulanya hanyalah sepasang hati, suatu malam ditumbuhi sayap, Mengepak dianta…
Ku Kubur Kau, Maka Pahatlah Nisanku!
Tak ada lagi yang bisa mempertemukan kita kisanak. Kecuali takdir dan waktu. Karena kini telah kuputus semua kontak dan alamat. Telah kumusnahkan …
KUNANG-KUNANG SADANIANG
By Wisnu Pamungkas setelah menjadi kunang-kunang dalam luka ia tetap saja berkedip meski itu tak pernah cukup menjadi terang setelah menjadi kunang…
Ibu Kunang-kunang
By Wisnu Pamungkas Aku telah berhenti menangis ibu, namun sakit di dada ini tak juga reda. Tapi aku akan berusaha s…
KUNANG-KUNANG PULANG
mungkin aku akan pulang, menyorok ke batu karang ke tanah lindap dan tenang ke mitos tentang hujan ke tempat mata hari meredup aku jauh, melarung dal…
SERINGAI KUNANG-KUNANG
Kalau begitu, lupakanlah sepasang sayap pun kita tak lagi bisa bersama terbang aku tak pernah bisa menjelma elang cuma kerlip kunang-kunang yang terb…
TEROR DAN KUNANG-KUNANG
T iga tahun yang dilewatinya bersama kunang-kunang, ternyata tak membuatnya bahagia. Wanita itu ternyata memerlukan terang yang lebih besar untuk me…
SUMPAH KUNANG-KUNANG
Setelah kepergianmu, api hidup di dalam dirinya juga ikut padam. Mimpi yang ia bangun dengan susah payah, hari ini telah ia campakan ke tong sampah.…
Kunang-kunang Kampung
Jangan hambat dirimu untuk menjadi sesuatu. Engkau adalah bagian dari diriku. Karena itu aku yakin engkau boleh tumbuh besar, bahkan lebih besar dari…
OCEHAN KUNANG-KUNANG
Maaf jika aku tampak kasar olehmu, tapi aku tak pernah bermaksud begitu. AKu hanya hanya merasa tak bisa merengkuh …
Kunang-kunang, Telaga dan Senja
Ibu, aku hanya seorang pelarian. Seorang clandestine yang tentu saja tidak mungkin bisa membahagiakan semua orang. Pasti akan ada yang menjadi korb…
