Alexander Mering – die Stimme der Dayak
Friederike Nehrkorn saat bersama saya bertemu anak-anak muda Loncek 2012. Von Friederike Nehrkorn Ich bin in Pontianak mit Alexander …
Showing posts with the label ArtikelShow all
Republik Warung Kopi, Catatan Kecil dari Sudut Indonesia
Buku Republik Warung Kopi Oleh Hanna Fransisca Ambang Petang, beranjak dari dermaga lengang selepas hujan Langit mengirim kelabu puc…
Negara kepada Pemuda
Kalau saat itu sudah ada komputer tablet, mungkin Moehammad Yamin juga menulis teks Soempah Pemoeda dengan Ipad . - Mering - Oleh: A. Alexander …
Lebih Baik Putus Cinta Daripada Putus Internet
Sumber ilustrasi gambar: www.watoday.com.au *Dari Mosaic Hingga Borneo by A. Alexander Mering “Lebih baik putus cinta dari pada putus internet.” “Lo…
Lapar Mengincar Kalbar
By: Alexander Mering Di suatu siang yang gerimis, awal Desember lalu sebuah mobil kijang kapsul metalik melaju mele…
Orang Miskin Terakhir
A. Alexander Mering Di suatu saat, di suatu tempat yang entah kapan dan di mana, hiduplah seorang fakir miskin terakhir di dunia. Tidak perlu saya ki…
Negeri Pengemis
Oleh: A. Alexander Mering Di bawah gerimis, pukul 6 sore—tepat di perempatan lampu Jalan A. Yani-Kota Baru—seorang bocah perempuan dengan caping lusu…
Dua Negeri Melayu yang Terlibat Cemburu
Oleh: A. Alexander Mering Walau sama-sama rumpun melayu, ternyata tak membuat Indonesia dan Malaysia akur dan mesra layaknya orang hidup berjiran. Ke…
Wanted: Nabi Pendidikan di Kalbar
by: A.Alexander Mering Jika cinta datangnya dari mata, maka Ilmu pengetahuan datangnya dari membaca. Dan bangsa yang besar pasti mendasarkan dirinya …
Menjadi Lumbung Borneo
by: A. A. Mering Sesuatu yang besar selalu mengandung konotasi tertentu. Begitu juga pulau besar seperti Borneo, yaitu pulau terbesar ketiga di dunia…
Mutiara Pariwista
by A. Alexander Mering Nasib pariwisata Kalbar bisa diibaratkan mutiara di dalam lumpur. Keindahan yang belum terungkap, pesona yang belum tersingkap…
Susahkah Mengurus Sempadan?
by A. Alexander Mering Susahkah mengurus Sempadan? Demikian pertanyaan lugu seorang warga Sungai Daun, perbatasan antara Sarawak, M’Sia dengan Kabupa…
