Kota kami terdiri dari air, papan iklan dan dendam yang tak pernah punah. Tak satu pun yang benar-benar mencintai sejarah di tempat ini, kecuali para pembual di warung kopi yang memperdebatkan keturunan dan asal-usul yang konon berasal dari negeri antah berantah. Selebihnya adalah sampah!
Beberapa lagi adalah guru sejarah, yang tak pernah menulis apa-apa, kecuali mengajar di depan kelas, mengulang-ulang dongeng dari buku yang penulisnya pun tidak ia kenal.
0 Comments